Daftar Destinasi Wisata di Sekitar Labuan Bajo

Labuan Bajo adalah salah satu kota di Nusa Tenggara Timur, sekaligus menjadi ibukota Provinsi Manggarai Barat. Labuan Bajo saat ini sudah menjadi salah satu destinasi wisata favorit bagi wisatawan domestik dan mancanegara, apalagi setelah diresmikannya Bandara Komodo beberapa tahun silam, animo pengunjung di Labuan Bajo terus meningkat sampai sekarang.

Traveling ke Labuan Bajo memang identik dengan Pulau Komodo, Pulau Padar, Pulau Rinca, Pink Beach, dan beberapa gugusan pulau kecil di sekitarnya. Namun, sebenarnya Labuan Bajo itu tidak hanya Pulau Komodo saja, Guys. Ketika kalian traveling ke Labuan Bajo, kalian bisa menikmati beberapa destinasi wisata di sekitar Labuan Bajo yang pemandangannya tak kalah indah dengan pemandangan di Pulau Padar yang ikonik itu. Ini dia daftar destinasi wisata di sekitar Labuan Bajo yang wajib kalian datangi.
Goa Batu cermin
Goa Batu Cermin. Foto: Yogo Pratomo
Saat saya mengunjungi Labuan Bajo sekitar tahun 2015 lalu, salah seorang teman menawarkan untuk mengunjungi Goa Batu Cermin. Mumpung masih ada sisa satu hari di sini, tidak ada salahnya saya untuk menapaki Goa yang konon di dalamnya terdapat salah satu fosil penyu purba ini. Akhirya saya dan rombongan menyewa kendaraan untuk tur di sekitar Labuan Bajo, dan yang pertama saya kunjungi adalah Goa Batu Cermin ini.

Goa Batu Cermin terletak di Desa Batu Cermin, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Saya penasaran mengapa Goa ini disebut dengan Goa Batu Cermin. Kalau di kampung halaman saya, Purbalingga, ada tempat wisata bernama Goa Lawa. Disebut Goa Lawa karena banyak lawa atau kelelawarnya. Kalau GoaBatu Cermin saya masih belum tahu sejarahnya. Untung saja teman saya Henz atau sering saya panggil Mas Henz, menjelaskan bahwa goa itu diberi nama Goa Batu Cermin karena saat nanti kita berada di dalam, kita akan melihat sebuah cahaya yang berasal dari atas permukaan goa dan menembus celah-celah kecil batu cadas goa. Cahaya itu adalah cahaya matahari yang masuk melalui lobang kecil dan memantulkan sinarnya di bebatuan di bawahnya, dan setelah itu sinarnya memantul ke sekeliling batu menyerupai sebuah cermin. Namun sayangnya saat itu mendung jadi saya hanya melihat cahaya remang yang masuk ke dalam goa.

Goa Batu Cermin. Foto: Yogo Pratomo
Biasanya di Goa Batu Cermin disediakan Pemandu Lokal, namun karena saya datang dengan teman saya yang asli orang lokal, jadi tak perlulah saya menyewa pemandu lokal. Tapi tetep, guys ketika saya berada di mulut goa, ada pemandu lokal yang akan memberikan tata tertib sebelum kita masuk ke dalam goa. Biasanya pemandu akan memberikan petunjuk mana batu yang boleh disentuh dan mana yang tidak, selain itu kita juga diwajibkan untuk memakai sepatu, helm (sudah disediakan tapi terbatas), dan senter. Selain itu kita juga dilarang berisik dan ribut. Sebaiknya kalian dengarkan baik-baik penjelasan pemandu, karena merekalah yang lebih paham medannya.

Tarif masuk ke Goa Batu Cermin hanya RP. 10.000 plus jasa pemandu RP 15.000 untuk sekitar 20 menit perjalanan susur goa.
Amelia Sea View
Amelia Sea View. Foto: Yogo Pratomo
Setelah gelap-gelapan di dalam goa, perjalanan saya lanjutkan menuju Amelia Sea View. Bukit yang menghadap ke laut dengan pemandangan yang bikin mata orgasme. Menuju Amelia Sea View kita diwajibkan untuk treking menuju ke puncak bukit, nggak tinggi banget sih tapi lumayan bikin ngos-ngosan. Waktu terbaik untuk menikmati keindahan di AMelia Sea View adalah saat sore hari menjelang matahari tenggelam, para pemuja sunset wajib nih dateng ke sini. 

Amelia Sea View. Foto: Yogo Pratomo
Menuju bukit ini, kalian tidak akan dibebankan biaya karena memang tidak ada tarifnya saat kalian mengunjungi Amelia Sea View. Ketika kalian ingin ke sini, ikut saja jala ke uatara arah ke Waececu Beach. Nah, setelah menemukan pertigaan kalian akan menemukan keramaian di sebelah kanan badan jalan, setelah itu parkir kendaraan, treking sebentar, dan eargasm!
Bukit Cinta
Bukit Cinta. Sumber: Pinterest
Satu lagi spot yang memanjakan mata, Bukit Cinta. Maih seperti Amelia Sea View, Bukit Cinta juga menawarkan kenidahan pemandangan laut dari atas bukit yang tidak kalah bikin eargasm. Perlu sedikit usaha untuk menuju bukit ini dengan treking selama kurang lebih 15 menit. Namanya juga Bukit Cinta, sesuatu yang ada unsur cintanya harus selalu diperjuangin, ya, nggak?

Bukit Cinta ini masih masuk ke dalam pusat kota Labuan Bajo, jadi kalian tidak perlu khawatir kalau nongkrong di sini sampai malem, guys. Hal yang pertama saya tanya ke Mas Henz adalah kenapa bukit ini dinamakan Bukit Cinta, dan Mas Henz menjelaskan kalau bukit ini konon dulu pernah ada sepasang remaja yang kepergok berbuat hal terlarang. Apapun itu dan benar atau tidaknya cerita itu, memang Bukit Cinta ini tempatnya romatis banget, guys.
Wisata Kuliner Kampung Ujung
Wisata Kuliner Kampung Ujung. Sumber: ngelancong weekend.com
Badan udah capek, perut laper, nah sekarang saat kita wisata kuliner. Salah satu tempat di Labuan Bajo yang wajib kalian kunjungi saat wisata kuliner adalah di Wisata Kuliner Kampung Ujung yang beralamat di Jalan Soekarno-Hatta, tepatnya di sebelah pelabuhan pelayaran rakyat dan pelabuhan kapal Labuan Bajo. Menu yang ditawarkan sangat beragam mulai dari nasi goreng sampai berbagai jenis menu ikan bakar.

Wisata kuliner Kampung Ujung biasa buka pukul 17.00 WITA sampai tengah malam. Jadi kita bisa menikmati ikan bakar dengan view pelabuhan. Namun yang perlu diperhatikan adalah lingkungan wisata kuliner yang terkesan kumuh membuat saya sedikit kecewa, tempat seindah ini harusnya lebih memperhatikan lagi kebersihannya walaupun tidak mengurangi animo pengunjung.

Nah, itulah rangkuman cerita saya ketika berkunjung ke Labuan Bajo. Jadi selain Pulau Komodo, Rinca, Padar, dan gugusan pulau di sekitarnya; kalian juga wajib untuk mengunjungi destinasi wisata di sekitar Labuan Bajo.
Labuan Bajo. Foto: Yogo Pratomo

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel